Selasa, 15 Januari 2013

BREAKOUT STRATEGY

SYMETRICAL TRIANGLES (SEGITIGA SIMETRIS)

Pola Segitiga Simetris terjadi apabila pergerakan harga semakin mengecil memusat di tengah dimana minat beli berkurang dan minat jual pun berkurang. Hal ini disebut konsolidasi harga.


Pada pola harga di atas dapat ditarik garis membentuk segitiga yang semakin memusat. Kita tidak tahu kemana harga akan bergerak tetapi biasanya ketika harga berhasil menembus garis segitiga simetris maka trend baru akan dimulai.
Strategi : Gunakan puncak tertinggi pada pertengahan segitiga sebagai entry order BUY dan SL pada pertengahan segitiga. Sebaliknya gunakan lembah terendah pada pertengahan segitiga sebagai entry order SELL dan SL pada pertengahan segitiga.

ASCENDING TRIANGLES (SEGITIGA NAIK)

Pola Segitiga Naik terjadi apabila harga tertinggi tidak dapat menembus level resistance sedangkan harga terendah semakin meninggi sehingga pergerakan harga memusat ke level resistance. 


Prinsipnya hampir sama dengan Segitiga Simetris yaitu apabila harga berhasil menembus garis Segitiga Naik maka trend baru dimulai. Biasanya pola seperti ini akan diikuti oleh Uptrend tapi tidak selalu.
Strategi : Hitung jarak antara puncak tertinggi dgn lembah terendah pada pertengahan segitiga kemudian bagi 2. Kemudian tambahkan pada level resistance hasilnya adalah level entry order BUY. Gunakan pertengahan jarak antara puncak tertinggi & lembah terendah tadi sebagai SL. Untuk
entry order SELL gunakan level lembah terendah dengan SL yang sama.


DESCENDING TRIANGLES (SEGITIGA TURUN)

Pola Segitiga Turun adalah kebalikan Pola Segitiga Naik. Prinsip dasarnya pun sama.


CONSOLIDATION CHANNEL


Consolidation Channel terjadi bila harga bergerak sideway.


Strategi 1 : Untuk channel dengan range <20 pips, tambahkan 30% dari range channel pada level resistance sebagai entry order BUY, kurangi level resistance 30% dari range channel sebagai SL. Begitu pula sebaliknya untuk entry order SELL.


Strategi 2 : Untuk channel dengan range >20 pips, kita dapat manfaatkan fluktuasi harga dalam range. Bagi range dalam tiga area 30%, 40%, 30%. 


Jika harga mencapai area 30% atas perhatikan tanda-tanda reversal, jika terjadi reversal order SELL pada area 30% atas dengan target pada area 30% bawah. Begitu pula sebaliknya. Gunakan SL maksimal 20 pips. Perhatikan selalu indikator Anda untuk mengantisipasi terjadinya perubahan arah trend.

FLAG (POLA BENDERA)

Flag adalah variasi lain dari consolidation channel.



 

Pola Reversal (Pembalikan Arah)

 

DOUBLE TOP (PUNCAK KEMBAR)

Pola Double Top terjadi setelah Uptrend yang cukup kuat tidak dapat menembus level harga kemudian berbalik lalu kembali naik tetapi tetap tidak dapat menembus level tertinggi harga sebelumnya, kemudian turun kembali saat itulah dimulai trend baru yaitu Downtrend.
 

DOUBLE BOTTOM (LEMBAH KEMBAR)

Pola Double Bottom pada prinsipnya adalah sama dengan Double Top hanya saja kebalikannya.

 

HEAD AND SHOULDER (CROWN PATERN)

Pola Head and Shoulder terjadi setelah Uptrend yang cukup kuat membentuk puncak kecil kemudian diikuti puncak besar dan diakhiri puncak kecil kembali, lalu terbentuk trend baru yaitu Downtrend.Kelebihan pola ini adalah kita dapat menentukan target dengan jarak puncak besar yang terbentuk.
 

 

REVERSE HEAD AND SHOULDER (CROWN PATERN) 

Seperti namanya pola ini adalah kebalikan dari pola Head and Shoulder.






 



1 komentar:

  1. Selamat siang,
    Perkenalkan nama saya Okta dari Forexmart

    Forexmart adalah Broker dari Eropa yang teregulasi CySEC (Cyprus Securities and Exchange Commission, license number 266/15) dan kami tertarik untuk menawarkan kerjasama kepada anda.
    Bisa saya meminta nomor kontak untuk menghubungi anda lebih lanjut?
    Anda dapat mengontak saya di 08111622285 / okta@forexmart.com

    Terima Kasih
    Okta
    Business Development

    BalasHapus