Anda harus memahami bahwa retail FX bukanlah interbank FX. Terserah
apapun yang broker anda katakan dan lakukan agar anda percaya hal ini.
Harga (price quote) bukan interbank, ukuran volume (size) bukan
interbank, counterparty bukan interbank, dan aturan mainpun (rules)
bukan interbank. Jadi apa yang dimaksud dengan interbank? Pemain utama
FX market adalah bank-bank terbesar dunia, yang saling berhubungan satu
sama lain dalam melakukan aktivitas trading. Dan secara exclusive hanya
berisi sedikit pemain saja. Salah satu aturan main pada interbank jika
dilihat dari size transaksi adalah minimum ticket $5 juta per quote
order, dan atau $2 juta jika melalui interbank brokers. Tidak ada spot
desk bank yang mau meladeni order retail trader yang size-nya
sangat-sangat kecil itu (tiny amount). Retail trader tidak memiliki
akses pada interbank market karena tidak memiliki hubungan credit yang
layak dengan big player ini.
Sekarang ini marak propaganda marketing yang dilakukan broker tentang
penggunaan ECN, sehingga banyak trader awam menganggap bahwa ECN adalah
interbank market, padahal tidak demikian praktek sebenarnya. Electronic
Communication Network (ECN) sendiri berarti market elektronik yang
memudahkan trader saling berhubungan pada suatu sistem pencocokan harga
otomatis antara buy dan sell order.
Nah harga bid/ask yang tertera pada monitor ECN anda itu berasal dari
mana? apakah riil interbank market atau harga konsensus dari klien-klien
broker tersebut? ECN lebih mengarah pada harga yang diberikan bank
referensi kepada market maker atau broker berdasarkan credit rating
broker tersebut. Makin baik credit rating broker anda makin baik pula
harga yang diberikan. ECN based brokers juga bertindak sebagai
counterparty pada transaksi FX, namun perannya lebih banyak pada
settlement ketimbang pembentukan harga. Spread currency pair pada ECN
tergantung pada aktivitas pair tersebut, pada saat-saat aktif anda
kadang mendapatkan no spread terutama pada pair major (EU, GU, UJ, UCHF)
dan beberapa cross pair. Jadi kemungkinan manipulasi harga masih
terbuka lebar bagi market maker/broker baik dalam mengejar stops atau
tidak membiarkan customer-nya mendapatkan target profit. Bukan hal yang
aneh, jika sebagian market maker/broker menggerakan currency quotes
10-15 pips dari interbank quote. Ini salah satu cara yang yang dilakukan
FCM (Future Commision Merchant) dalam mengejar profit. Dibawah ini
adalah skema bagaimana sebuah broker beroperasi:
Profit yang diperoleh FCM dibagi antara market maker dan intoducing broker-nya:
Ada baiknya anda membandingkan platform trading dari broker yang berbeda
untuk mendapatkan gambaran data feed yang diberikan, karena manipulasi
harga dapat saja terjadi.
Terkadang kita justru lebih sulit mencari broker yang baik ketimbang
melakukan trading itu sendiri. Hubungan broker-klien memang tidak
seperti yang terjadi pada bisnis lain, seperti pernah saya sebut
sebelumnya lebih mirip Tom and Jerry
karenanya selalu waspada dalam mengelola dana anda.
Semoga membantu..............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar