Senin, 21 Mei 2012

Trade For Living

Sebuah kalimat yang paling sering ditanyakan oleh mereka yang baru terjun ke dunia trading. Sering kali ditanyakan karena adanya salah pengertian perihal definisi trading dimana trading (saham, forex, options, komoditi, dll) dianggap sebagai salah satu bentuk judi legal.


Pemahaman konvensional yang dipahami masyarakat, penghasilan hanya dapat diperoleh dari:
- bekerja sebagai karyawan atau PNS
- wiraswasta, bisa di sektor jasa, perdagangan, atau industri
- berjudi atau bertaruh


Manakah yang menghasilkan paling besar?


Berjudi, karena kalau menang maka laba yang diperoleh akan fantastis. Bekerja sebagai karyawan atau wiraswasta mengumpulkan sedikit demi sedikit tetapi kalau berjudi sekali menang akan langsung kaya raya (sebaliknya juga dapat membuat bangkrut secara instant).


Cerita dari mulut ke mulut betapa fantastisnya laba dari trading atau sebaliknya betapa cepatnya trading membuat jatuh miskin, akhirnya membuat masyarakat menyamakan trading dengan berjudi.


Hal ini diperparah lagi dengan banyak yang terjun ke dalam dunia trading tetapi tanpa bekal pengetahuan dan pemahaman memadai. Mereka melakukan trading hanya berdasarkan "feeling" atau tebakan, seperti layaknya judi dilakukan.


Sehingga pada akhirnya, kalimat "trading for living" menjadi sangat sulit untuk dijawab karena salah kaprahnya pemahaman.


Mungkinkah kita melakukan trading for living?


Trading atau berdagang atau jual beli, apapun yang diperdagangkan, menggunakan prinsip membeli di harga terendah dan kemudian menjual kembali di harga tertinggi. Perolehan dari selisih harga terendah dan tertinggi adalah laba yang dinikmati oleh yang melakukannya.


Agak sulit bagi masyarakat untuk menerima hal yang tidak nyata, hanya sekedar angka-angka, tetapi bentuk barang, penjual, dan pembeli tidak terlihat secara kasat mata. Maklum saja, karena trading sebenarnya adalah dunia masa depan, dimana teknologi terkini benar-benar digunakan sebagai sarana untuk melakukannya sehingga nyaris seluruhnya serba virtual.


Saya tanya kenapa Anda yakin kalau masih memiliki uang di bank padahal yang dipegang hanyalah buku tabungan yang berisi angka dan bukan uang sebenarnya?


Kenapa Anda yakin transfer dana sudah diterima padahal hanyalah sekedar angka yang dilakukan via internet banking dan uang sebenarnya tidak diberikan langsung?


Jawabannya, Anda yakin karena memahami bahwa bank akan menyimpan uang dengan aman atau melakukan perintah yang diberikan via internet banking dengan benar.


Seperti itulah gambaran sederhananya, kalimat "trading for living" sulit dijawab karena belum adanya pemahaman yang benar. Trading baik di bursa saham, forex, options, komoditi, dll menjadi sulit dipahami karena seluruhnya tidak ada yang nyata.


Bentuk barangnya (bila trading saham, maka sahamnya tidak kita pegang atau bila trading forex, bentuk mata uangnya tidak kita pegang) tidak terlihat. Menjadi lebih sulit lagi karena bisa saja saat ini Anda bertindak sebagai pembeli tetapi beberapa detik kemudian berubah menjadi penjual.


Padahal trading sebenarnya sama saja dengan berdagang barang atau jasa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bila di bursa saham, maka yang diperjualbelikan adalah saham. Bila di bursa forex, yang diperjualbelikan adalah mata uang. Prinsipnya pun sama saja dengan perdagangan pada umumnya, yaitu membeli di harga termurah dan kemudian menjual di harga termahal agar dapat diperoleh keuntungan sebesar-besarnya dari selisih harga tersebut.


Kalimat "trading for living" juga menjadi sulit dijawab dikarenakan sebagian besar yang melakukan trading hanyalah sebagai pekerjaan sampingan atau sekedar fun. Sekedar ikut-ikutan teman, hanya iseng-iseng mencoba trading, sebagai alternatif penghasilan sampingan, dan masih sangat jarang yang benar-benar menekuninya supaya suatu saat nanti dapat dijadikan pekerjaan tetap dan karier.


Trading adalah bisnis yang sangat mudah untuk dijalankan. Anda tidak perlu karyawan, tidak perlu kantor, dan tidak perlu modal besar. Cukup berada di rumah gunakan komputer dan internet untuk melakukannya.


Trading juga bisnis yang sangat jujur. Anda tidak perlu merayu dan meyakinkan orang lain untuk membeli, tidak perlu membohongi orang, tidak perlu melakukan mark-up harga dan korupsi, dan berbagai hal buruk lainnya. Hanya kemampuan dan keahlian yang menentukan sukses atau tidaknya.


Trading atau bisnis apapun mensyaratkan harus dimiliki kemampuan dan keahlian terlebih dahulu agar survive dalam persaingan. Yang jadi masalah, tidak banyak yang menyadari hal ini sehingga yang dilakukan adalah terjun dahulu baru kemudian belajar.


Perhatikan saja sebuah warung bakso yang baru dibuka. Prinsip utama bisnis, warung tersebut harus lebih enak dan lebih murah daripada warung bakso disekitarnya kalau ingin survive dan memenangkan persaingan. Yang jadi problem, kebanyakan membuka warung bakso hanya karena sekedar coba-coba dimana nantinya sambil berdagang bakso baru belajar perihal bagaimana bisnis bakso itu sebenarnya. Akibatnya, tidak sampai 3 bulan warung tersebut ditutup karena rugi terus menerus tidak bisa mengalahkan warung bakso lain disekitarnya.


Kenapa dicontohkan warung bakso, padahal yang dibahas khan trading? ehehe


Agar lebih mudah dipahami, karena trading sama saja dengan kisah warung bakso di atas. Keahlian dan kemampuan yang utama bila ingin sukses menjadikan trading sebagai karier sehingga memperoleh penghasilan yang dapat mencukupi kehidupan.


Bagaimana keahlian dan kemampuan dapat dibentuk?


Seperti telah dijelaskan diatas, pembentukannya hanya dapat dilakukan dengan 1 cara, proses terus menerus tekun belajar dan berlatih.


Bila Anda banyak uang, maka dapat mengikuti seminar atau workshop yang banyak diiklankan di surat kabar. Atau belajar otodidak sendiri dengan menjelajahi website, forum, atau mailing list membahas trading yang banyak bertebaran di internet.


Salah satu ilmu yang harus dikuasai agar sukses dalam trading adalah technical analysis. Banyak sekali di internet website, forum, atau mailing list yang membahas dan mengajarkan hal ini dengan gratis. Semua ilmu trading dapat diperoleh dari internet secara murah meriah tanpa harus membeli buku apapun. Sepanjang rajin menjelajah dan membacanya, kemudian mengumpulkan kepingan-kepingan informasi tersebut sehingga akhirnya bisa dipahami, dijamin suatu saat nanti Anda akan menjadi trader yang sukses.


Tetapi kebanyakan cenderung memilih workshop atau seminar yang harus bayar mahal. Kenapa? Karena harga mahal memberikan pengaruh psikologis. Tidak mungkin bukan seminar atau workshop yang berbayar mahal, apalagi pesertanya banyak, memberikan ilmu yang ala kadarnya. Pemikiran Anda, pasti ilmu yang diberikan oleh workshop atau seminar tersebut adalah ilmu "sakti" sehingga sepulang dari sana Anda sudah memiliki kesaktian untuk menjadi cepat kaya raya dalam waktu singkat. Toh bayarnya mahal dan pesertanya banyak, jadi kesaktiannya sudah pasti :)


Padahal pesertanya banyak karena rata-rata peserta tersebut berpikiran sama seperti yang Anda pikirkan. Mereka merasa cukup bayar sekali, tidak apa-apa sekalipun mahal, tetapi sepulang dari sana akan segera cepat kaya raya karena telah memperoleh ilmu "sakti".


Nah, setelah mereka terjun ke market dan melakukan trading sebenarnya, baru disadari bahwa ilmu tersebut belumlah cukup untuk mengalahkan market dan kemudian memperoleh profit yang dapat menjadikan mereka kaya raya.


Kebanyakan yang diajarkan di workshop atau seminar sebenarnya hanyalah dasar-dasar trading (yang dapat dipelajari gratis di internet). Workshop atau seminar tersebut menjadi luar biasa karena pesertanya kebanyakan awam dimana karena dikemas secara apik sehingga sesuatu yang sebenarnya hanyalah sekedar dasar-dasar trading menjadi luar biasa karena pesertanya masih awam dan belum paham.


Ditambah lagi adanya testimonial fantastis, dimana seolah-olah untuk memperoleh profit dari trading sangatlah mudah. Intinya, yang dijual oleh workshop atau seminar adalah menjual impian dimana seolah-olah kaya raya dari trading dapat diraih dengan mudah. Karena itulah akhirnya orang berbondong-bondong mengikutinya meskipun harus membayar mahal.


Perlu diingat, tidak ada yang mudah di dunia ini, semuanya harus diperoleh dengan kerja keras dan ketekunan. Kalau mudah, tentunya sudah banyak orang menjadi kaya raya karena trading, termasuk Anda sendiri, ehehe


Tahukah Anda kenapa seminar atau workshop diadakan biasanya pada hari libur (Sabtu Minggu)?


Karena lebih mudah membaca chart yang tidak bergerak ("mati") dari pada yang bergerak ("hidup"). Perlu diketahui, Sabtu dan Minggu seluruh market libur sehingga seluruh chart pun "mati". Membaca chart "mati" adalah hal yang sangat mudah dilakukan. Tetapi bagi yang awam, kemampuan bisa membaca chart "mati" akan kelihatan sangat hebat, apalagi ditambah dengan prediksi-prediksi, wah...hebat sekali bukan


Padahal dalam trading, tantangan terbesar adalah bukan hanya pada kemampuan membaca chart, tetapi juga kemampuan bereaksi cepat dalam kondisi chart "hidup". Oleh karenanya kebanyakan seminar atau workshop memilih hari libur. Karena apabila memilih hari kerja pada saat market sedang berjalan maka akan lebih sulit dan akan langsung ketahuan bahwa kemampuan sebenarnya tidaklah sehebat yang dipromosikan karena langsung dapat diuji.


Bila Anda tertarik untuk mengikuti workshop atau seminar, hanya ikuti yang dilakukan pada hari kerja dan yang melakukan trading langsung di market. Karena apabila ada workshop atau seminar seperti itu, karena pembicara di workshop atau seminar tersebut adalah benar-benar trader dan benar-benar professional yang tetap percaya diri bahwa dalam kondisi market sedang berjalan pun kemampuannya akan tetap prima.


Jangan anggap kalau pembicara di semua workshop atau seminar adalah trader, belum tentu. Bisa saja pembicara tersebut hanyalah orang yang hanya paham secara teoritis saja dan tidak pernah melakukan trading. Buat apa repot melakukan trading yang penuh resiko, kalau hasil dari workshop dan seminar saja sudah melimpah ruah :)


Ilmu trading tidak bisa diperoleh hanya beberapa bulan, paling cepat 2-3 tahun baru akhirnya konsisten profit dapat diperoleh. Bukankah untuk menjadi dokter ahli bedah harus sekolah selama 13 tahun? Maukah Anda dibedah oleh orang yang hanya belajar bedah dari hasil seminar 2 hari saja? ehehe


Trading adalah bisnis, sehingga apabila Anda memperlakukan trading seperti layaknya Anda memperlakukan warung bakso seperti kisah diatas, maka suatu saat kemampuan trading akan berkembang dan konsisten profit akhirnya diperoleh. Trading for living akan terjadi karena penghasilan untuk memenuhi kehidupan sepenuhnya diperoleh dari hasil trading.


Oleh karenanya, bila Anda baru terjun ke dalam dunia trading dan kemudian ingin menjadikan trading nantinya sebagai karier baru (trading for living), disarankan jangan terburu-buru keluar dari pekerjaan yang Anda miliki saat ini. Ilmu trading tidaklah mudah, perlu waktu untuk menguasainya.


Sambil bekerja, gunakan waktu luang yang dimiliki untuk membentuk kemampuan dan keahlian trading. Bila terus menerus dilakukan dan ditekuni sehingga kemudian mampu memperoleh konsisten profit, barulah berpikir untuk keluar dari pekerjaan.


Kebanyakan melakukan terbalik, iseng-iseng mencoba trading dan baru mendapatkan profit 1 atau 2 kali saja, langsung keluar dari pekerjaan. Jangan lakukan hal ini kalau Anda tidak ingin hidup makin sulit dan menderita.


Jalani saja pekerjaan yang ada, karena trading sebenarnya adalah wiraswasta dimana selalu ada resiko kerugian. Paling tidak bila mengalami kerugian akibat trading, Anda masih memiliki gantungan lainnya untuk mencukupi kebutuhan, yaitu penghasilan dari pekerjaan saat ini.


Tahukah Anda perbedaan antara yang miskin, cukup, dan kaya?


Yang miskin adalah yang telah bekerja mati-matian tetapi penghasilan yang diperolehnya tidak pernah cukup memenuhi kebutuhannya. Yang cukup adalah yang telah bekerja dan penghasilan yang diperolehnya cukup memenuhi kebutuhannya bahkan terdapat sisa yang dapat ditabung. Sedangkan yang kaya, adalah seseorang yang tidak perlu lagi bekerja karena meskipun tidur pun uang bagi dirinya telah mengalir dengan sendirinya.


Miskin, cukup, dan kaya bukanlah ditentukan dari nilai kekayaan yang dimiliki tetapi dari cara penghasilan tersebut diperoleh dan cukup tidaknya memenuhi kebutuhan. Oleh karenanya, meskipun kekayaan Anda nilainya milyaran tetapi kalau Anda masih melakukan bekerja mencari penghasilan, maka Anda belum disebut sebagai yang kaya, tetapi hanyalah yang cukup.


Anda baru disebut orang kaya apabila yang dilakukan tidak lagi bekerja, yang dilakukan hanya menikmati hidup dan bermalas-malasan tetapi uang telah secara otomatis mengalir dengan sendirinya. Anda pun dapat melakukan segala hal yang diimpikan karena penghasilan yang diperoleh jauh melebihi kebutuhan.


Oleh karenanya, jangan bersombong diri dahulu meskipun nilai kekayaan milyaran tetapi saat ini masih bekerja. Baru tepuklah dada dengan bangga apabila uang telah mengalir dengan sendirinya tanpa harus bekerja.


Bila sudah tidak perlu lagi bekerja karena uang mengalir dengan sendirinya, itulah yang disebut sebagai Financial Fredoom. Waktu yang Anda miliki tidak lagi terbuang untuk bekerja mencari penghasilan yang kemudian setelahnya pusing mencukup-cukupkan penghasilan tersebut dengan kebutuhan sehari-hari.


We gives our lives to our jobs...


Coba hitung, tanpa memperhitungkan waktu untuk tidur, dalam seminggu berapa jam waktu Anda bersama keluarga dan berapa jam waktu bekerja di kantor? Tentunya lebih banyak waktu untuk bekerja daripada bersama keluarga.


Tanpa disadari, sebenarnya hidup yang kita jalani lebih banyak dihabiskan untuk bekerja. Itulah kenapa banyak yang menjadi kelihatan lebih tua sebelum waktunya dan cepat sakit sebelum waktunya.


Bayangkan saja, selama bekerja kita harus duduk terus menerus, jarang berolah raga, memakan makanan yang tidak sehat, begadang karena harus lembur, stress karena dimarahi oleh atasan, stress karena harus memarahi anak buah yang pekerjaannya tidak beres, dan berbagai hal lain yang membuat beban pikiran dan menjadikan hidup tidak sehat.


Kalau penghasilan dari pekerjaan tersebut lebih dari cukup, maka Anda beruntung. Karena bila mengalami sakit, paling tidak Anda masih mampu membayar biaya rumah sakit. Tetapi kalau penghasilan pas-pasan, bukankah percuma saja bekerja mati-matian seperti itu. Lebih baik gunakan waktu dan pikiran untuk mulai membentuk karier atau pekerjaan lain yang lebih baik.


Coba kalau dibalik, andaikan saja Anda tidak perlu bekerja lagi. Waktu yang tersedia dapat digunakan untuk lebih menikmati hidup, kebersamaan dengan keluarga akan lebih sering, berolahraga dapat secara rutin dilakukan, melakukan berbagai hal yang disukai dan diimpikan yang sebelumnya tidak bisa dilakukan karena adanya keterbatasan dana dan waktu.


Tentunya kalau hal tersebut terjadi, hidup akan lebih indah bukan. Wajah akan selalu segar berseri-seri karena jarang stress dan selalu tersenyum menikmati indahnya hidup. Tubuh lebih bugar karena rutin berolahraga dan hanya memakan makanan yang sehat saja. Hidup akan berjalan lebih nyaman dan lebih santai karena waktu tidak lagi mengejar-ngejar Anda sebagaimana layaknya dahulu pada saat masih harus bekerja.


Itulah impian semua orang, saya pun bermimpi agar suatu saat nanti dapat seperti itu.


Impian tersebut (financial freedom) adalah the next level dari sekedar trading for living.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar